Saturday, March 7, 2015

Enam Kebiasaan Positif Agar Menjadi Kaya

Sering kita melihat bahwa orang kaya menjadi semakin kaya. Hal ini terjadi karena mereka lama kelamaan semakin pintar mengelola uang mereka.

Orang kaya punya kebiasaan positif yang membuat uang mereka semakin bertambah, tumbuh semakin berkembang. 

sumber : dhakatribune.com


Berikut adalah enam kebiasaan positif orang kaya yang dapat kita tiru seperti yang telah dikutip dari majalah CHIC.

1. Lunasi Utang Lalu Menabung

Utang, jika diibaratkan, seperti wanita cantik tapi matre yang pandai menggoda pria. Sekali terjerat utang, agak susah untuk melepasnya. Kita sering tergoda untuk berutang tapi agak sulit untuk membayarnya. Lama kelamaan, jika dibiarkan terus menerus, utang dapat membuat kita jatuh miskin karena harus membayar tidak hanya sejumlah utang tapi juga bunga yang terus berkembang. Oleh karena itu, lekaslah melunasi utang lalu menabung.

2. Mau Mengorbankan Kesenangan Pribadi

Warren Buffet terkenal akan kesederhanaannya. Padahal beliau adalah salah satu orang terkaya di dunia. Beliau setia mengendarai mobil tuanya hingga para karyawannya sendiri yang memaksanya untuk membeli mobil baru. Orang kaya model ini bukan berarti pelit, tapi beliau sengaja hidup hemat untuk kemudian memanfaatkan hasil penghematannya untuk membuat usaha atau menginvestasikan uang mereka agar keuntungannya mengalir terus.

3. Menginvestasikan Keuntungan

Setiap keuntungan bisnis bagi para pengusaha yang cermat, tidak akan dihabiskannya. Mereka malah menginvestasikan kembali keuntungan tersebut untuk membesarkan usahanya. Seperti contohnya Warren Buffet dan seorang temannya yang memulai bisnis pertamanya berupa mesin pinbal. Keuntungan dari menyewakan mesin pinbal tersebut mereka belikan mesin-mesin pinbal yang lain, hingga akhirnya mereka mempunyai delapan toko berbeda.

4. Sumber Pendapatan Lebih dari Satu

Jika hanya mengandalkan gaji, kita tidak akan cepat kaya. Warren Buffet menyarankan untuk tidak bergantung pada satu pendapatan, tapi mencari sumber penghasilan yang lain misalnya dengan menabung atau berinvestasi. Dengan cara ini kita akan mendapatkan pendapatan yang lebih, dan jangan tergoda untuk menyentuhnya.

5. Fokus Pada Tujuan Jangka Panjang

Orang kaya mencari uang bukan untuk hari ini, melainkan mereka akan mengendapkan uang tersebut untuk tujuan jangka panjang dan tertib mengikuti rencana tersebut. Tujuan jangka panjang misalnya membeli rumah, sekolah lagi, dan sebagainya.

6. Uang Bukan Prioritas

Uang bagi orang kaya bukanlah prioritas utama mereka, melainkan fokus mereka lebih ke kepuasan pribadi. Ketika apa yang dia lakukan mendapat apresiasi positif dari klien atau orang lain, hal itu akan memberinya kepuasan tersendiri. Ada prinsip bahwa ketika kita melakukan sesuatu dengan rasa bahagia, maka uang pun akan mengikuti. Tak kan lari uang dikejar.

Seperti kata sebuah pepatah, "berakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang kemudian." Percaya bahwa Tuhan itu adil dan Maha Kaya, percaya bahwa tidak ada yang sia-sia dari perencanaan yang baik dan sebuah pengorbanan demi masa depan.


Sunday, March 1, 2015

7 Langkah Mengatur Waktu Yang Kreatif

Merasa waktu 24 jam terasa cepat tapi tidak mendapat keuntungan atau pencapaian yang optimal? Terburu-buru, kalut, dan stress menghadapi deadline pekerjaan atau pribadi yang sudah tiba? Mungkin itu tandanya pengaturan waktu kita buruk.

Mengatur waktu dengan baik berarti mengatur hidup dengan baik. Mengatur waktu yang kreatif berarti mengatur hidup dengan pencapaian yang optimal dan maksimal. Dengan mengatur waktu yang kreatif, kita dapat menjadi lebih terkendali.

Memburu waktu (sumber : officetime.net )

Berikut adalah 7 langkah mengatur waktu yang kreatif:

* Selalu aktif, bukan reaktif

Membuat keputusan tentang bagaimana mengisi waktu dengan aktif, bukan reaktif akan tuntutan yang datang. Misalnya laporan deadline yang harus diserahkan pada tanggal 1 di setiap bulannya, dikerjakan sedikit demi sedikit selama sebulan daripada dikerjakan semua pada akhir bulan menjelang tanggal deadline. Kegiatan aktif ini sebaiknya berdasarkan rencana utama yang sudah dibuat.

* Menentukan rencana utama

Setiap manusia mempunyai rencana masa depan dalam hidupnya. Ada yang ingin menempuh pendidikan hingga S3 dalam 5 tahun ke depan, ada yang ingin menikah 3 tahun yang akan datang, dan sebagainya. Semuanya adalah rencana utama, rencana yang berorientasi masa depan.

* Menentukan prioritas tindakan

Ketika sudah menentukan rencana utama, selanjutnya adalah menentukan prioritas tindakan untuk mencapai rencana-rencana utama tersebut.

* Mempertahankan fokus

Produktivitas akan maksimal jika prioritas tindakan berkonsentrasi pada satu proyek utama dulu. Jika sudah selesai baru melanjutkan ke proyek-proyek utama berikutnya atau proyek-proyek yang berada di skala prioritas selanjutnya. Untuk memudahkan, kita dapat menyederhanakan rencana-rencana utama lalu menentukan prioritas jangka pendek.

* Menciptakan tenggat waktu yang realistis

Tenggat waktu yang realistis dapat membantu agar tetap fokus pada rencana utama di masa depan, dan terutama prioritas jangka pendek.

* Lakukan sekarang (DO IT NOW)

D = Divide. Bagi dan kuasai apa yang harus dilakukan. Bagi menjadi tugas-tugas kecil dan tentukan setiap bagian yang kecil tersebut tenggat waktu yang realistis.
O = Organize. Mengatur bagaimana melakukan tugas-tugas kecil tersebut dalam tenggat waktu yang sudah ditentukan tadi.
I = Ignore. Mengabaikan gangguan-gangguan yang yang dapat mengalihkan perhatian.
T = Take. Mengambil kesempatan untuk melakukan segalanya seorang diri.
N = Now. Sekarang, bukan besok. Jangan menunda.
O = Opportunity. Ambil segala kesempatan yang menguntungkan. Tentunya dengan tidak melanggar hukum atau norma yang berlaku.
W = Watch out. Waspada pada pemakan waktu seperti menonton televisi, mengobrol dengan teman, main games, dsb.

* Menyeimbangkan hidup

Selain fokus dengan rencana-rencana utama dalam hidup, jangan lupa bahwa diri pribadi kita juga punya hak untuk bersantai. Baik itu dengan "me time" atau bercanda bersama kawan baik dan keluarga.



Dikutip dari buku Creative Time Management karya DR. Jan Yager